PANGANDARAN – Sebanyak 60 relawan dari berbagai komunitas mengikuti kegiatan Diklat Vertical Rescue di kawasan Pantai Batuhiu Pangandaran. Selama tiga hari dari tanggal 21-23 Juli 2017, mereka digembleng oleh instruktur berpengalaman dari Sekolah Panjat Tebing Merah Putih Indonesia. Manager Pusdalops Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran Nana Sukarna mengatakan, disamping memperkenalkan vertical rescue, diklat tersebut bertujuan untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. “Pengetahuan dan keterampilan vertical rescue ini dibutuhkan para relawan ketika menghadapi keadaan darurat, terutama di ketinggian.
Selain itu, juga diharapkan menjadi wadah silaturahmi para relawan serta menjadi cikal bakal untuk melahirkan atlet-atlet panjat tebing di Kabupaten Pangandaran. “Kita belum memiliki cabang olahraga panjat tebing, mudah-mudahan dengan pelatihan yang kita selenggarakan secara terbuka ini bisa menjadi daya tarik untuk masyarakat,” ujarnya.Pria yang akrab disapa Una ini juga berpesan agar para peserta memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menguasai materi yang diberikan para instruktur. “Ke depan kami berharap juga lahir para inisiator dalam pembentukan tim penyelamat vertical rescue,” kata dia.
Dikatakannya, peserta diklat juga diikuti sejumlah relawan dari luar daerah seperti Ciamis, Jakarta, Rembang, Cepu dan Magelang. Setiawan (38), salah seorang peserta dari Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Rescue mengatakan kegiatan diklat vertical rescue sangat dibutuhkan para relawan di Pangandaran. “Mungkin ini yang pertama kalinya di Pangandaran, kita sangat menyambut baik karena keterampilan vertical rescue,” ungkapnya. Hal yang sama disampaikan Juwita(36), anggota Tagana Kabupaten Pangandaran. “Ini pengalaman pertama saya mengikuti diklat vertical rescue, mudah-mudahan menambah pengalaman dan pengetahuan baru,” ujarnya.